Sisi Lain Sepak Bola
Sisi Lain Sepak Bola. Sepak bola ini identik dengan gol-gol spektakuler yang dicetak oleh penyerang andalan. Namun, ada satu momen unik yang sering mencuri perhatian: own goal (gol bunuh diri). Biasanya, pemain yang mencetak gol ke gawang sendiri akan merasa malu dan frustrasi. Tapi, dalam beberapa kasus langka, own goal ini justru bisa disambut tepuk tangan meriah atau bahkan dirayakan seperti kemenangan. Mengapa hal ini bisa terjadi? Mari kita juga telusuri sisi humanis dan dramatis di balik fenomena ini.
Own Goal yang Membawa Kebahagiaan
Ketika Gol Bunuh Diri Menjadi Solusi
Dalam situasi tertentu, own goal justru menyelamatkan tim atau pemain dari hal buruk. Contohnya:
- Mencegah Cedera Parah: Jika kiper atau bek terpaksa mencetak own goal untuk menghindari tabrakan dengan lawan, penonton mungkin akan memberinya apresiasi.
- Mengakhiri Tekanan Psikologis: Tim sepak bola yang terus-menerus kebobolan bisa “legowo” menerima own goal jika itu menghentikan penderitaan mereka.
Own Goal yang “Dibutuhkan” untuk Keadilan
Beberapa gol bunuh diri justru memulihkan sportivitas. Misalnya:
- Tim yang Menang Telak Mempermalukan Lawan: Jika skor sudah sangat timpang (misalnya 8-0), own goal dari tim pemenang bisa menjadi bentuk empati.
- Memperbaiki Kesalahan Wasit: Jika wasit mengabaikan pelanggaran berat, pemain mungkin sengaja mencetak own goal sebagai protes fair play.
Momen-Momen Own Goal yang Disambut Positif
Lee Todd: Own Goal Tercepat dalam Sejarah (2 Detik)
- Dalam laga Cross Farm Park vs Madron FC (2016), Lee Todd mencetak own goal hanya 2 detik setelah kick-off karena kesalahan komunikasi. Alih-alih marah, rekan setimnya justru tertawa dan penonton memberi tepuk tangan. Gol ini menjadi viral karena kelucuannya.
Paolo Guerrero: Gol Bunuh Diri yang Mengharukan
- Saat bermain untuk Corinthians, striker Peru ini tanpa sengaja mencetak own goal. Namun, karena dedikasinya, suporter justru menyanyikan namanya untuk memberinya semangat.
Timnas Indonesia vs Timor Leste (2002)
- Dalam laga persahabatan, pemain Timor Leste mencetak own goal, akan tetapi penonton Indonesia bertepuk tangan sebagai bentuk dukungan untuk negara yang baru merdeka.
Alasan Psikologis di Balik Apresiasi untuk Own Goal
Sepak Bola adalah Hiburan
- Ketika own goal terjadi dalam situasi tidak krusial (misalnya pertandingan persahabatan atau laga dengan skor telak), penonton lebih melihatnya sebagai hiburan daripada tragedi.
Empati terhadap Pemain
- Pemain yang mencetak own goal sering kali mendapat ejekan keras. Namun, jika penonton melihat bahwa ia sudah berusaha maksimal, mereka justru akan memberi dukungan.
Budaya Sportivitas yang Kuat
- Di beberapa negara seperti Jepang dan Inggris, suporter sepak bola ini biasanya jauh lebih cenderung untuk menghargai usaha pemain, bahkan saat mereka melakukan kesalahan.
Own Goal Paling Terkenal yang Diterima dengan Baik: Sisi Lain Sepak Bola
Jamie Pollock (Manchester City vs QPR, Pada Tahun 1998)
- Bek Manchester City ini mencetak own goal dengan backheel yang sangat indah, akan tetapi fans City justru menganggapnya sebagai gol legendaris karena keunikannya.
Chris Nicholl (Aston Villa vs Leicester, 1976)
- Chris Nicholl ini berhasil mencetak 2 gol untuk timnya dan 2 own goal, membuat skor akhir menjadi 2-2. Ia diingat dengan sangat baik sebagai pencetak “quattrick” paling unik.
Miklos Feher (Benfica vs Vitoria Guimaraes, 2004)
- Mengalami kejadian yang sangat tragis dan meninggal di lapangan karena serangan jantung, Feher pernah mencetak own goal yang justru disambut doa dan dukungan dari fans.
Post Comment