Ronaldo Pecahkan Rekor Gol di Kualifikasi Piala Dunia
Ronaldo Pecahkan Rekor Gol di Kualifikasi Piala Dunia. Di malam yang penuh gemilang di Budapest, Cristiano Ronaldo sekali lagi menulis sejarah dengan brace krusialnya saat Portugal ditahan imbang 2-2 oleh Hungaria pada kualifikasi Piala Dunia 2026, Selasa 14 Oktober 2025. Gol pertamanya di menit ke-11 memecahkan rekor gol terbanyak sepanjang masa di kualifikasi Piala Dunia, meninggalkan Carlos Ruiz dari Guatemala di belakang dengan total 40 gol. Gol keduanya di menit ke-30 memperlebar keunggulan, tapi Portugal akhirnya kehilangan dua poin setelah dua gol cepat tuan rumah di babak kedua. Di usia 40 tahun, Ronaldo tak hanya membuktikan ketangguhannya, tapi juga menjadi inspirasi bagi generasi baru. Ini rekor ke-66 baginya di level internasional, menambah total golnya menjadi 143—rekor pria terbanyak. Meski hasil imbang membuat lolos dini Portugal tertunda, pencapaian Ronaldo menyinari Grup F yang dipimpin timnya dengan 10 poin dari empat laga. Penggemar Selecao langsung ramai, melihat ini sebagai tanda bahwa legenda Portugal masih haus gelar dunia. BERITA BASKET
Perjalanan Ronaldo Menuju Rekor Abadi: Ronaldo Pecahkan Rekor Gol di Kualifikasi Piala Dunia
Rekor ini tak datang tiba-tiba; itu hasil dari perjuangan panjang sejak debut Ronaldo di timnas pada 2003. Di kualifikasi Piala Dunia, ia mulai mengumpulkan gol sejak edisi 2006, dengan hat-trick ikonik melawan Andorra pada 2013 yang membawanya ke 20 gol. Sejak itu, ia terus mengejar, melewati rekor Sunil Chhetri dari India (29 gol) pada 2021, lalu Ali Daei (35 gol) secara keseluruhan. Masuk kualifikasi 2026 yang dimulai Maret lalu, Ronaldo sudah punya 38 gol, dan tekanan mulai terasa saat Portugal kalah dari Slovakia di laga pembuka. Tapi ia bangkit: gol penalti lawan Luksemburg, lalu brace melawan Liechtenstein. Melawan Hungaria, ia memanfaatkan umpan silang Bruno Fernandes untuk sundulan telak, menyamai Ruiz di gol ke-40, lalu memanfaatkan rebound untuk gol kedua. Kariernya penuh momen seperti ini—dari hat-trick di Euro 2016 hingga gol krusial di Nations League. Di usia lanjut, Ronaldo menjaga fisik dengan disiplin ketat: latihan harian, diet ketat, dan pemulihan canggih. Ini rekor bukan hanya angka; itu bukti mentalitas juara yang membuatnya tetap relevan di tengah talenta muda seperti Rafael Leao.
Dramatisasi Laga dan Kontribusi Tim: Ronaldo Pecahkan Rekor Gol di Kualifikasi Piala Dunia
Laga di Puskas Arena jadi rollercoaster emosi bagi Portugal. Ronaldo membuka skor dengan sundulan brilian dari umpan Fernandes, memecahkan rekor di depan 65 ribu penonton yang sebagian besar mendukung Hungaria. Gol keduanya datang dari situasi chaos di kotak penalti, di mana ia lebih cepat dari bek lawan untuk menyundul bola liar. Saat itu, Portugal mendominasi penguasaan bola 62 persen dan tembakan 12-5. Tapi babak kedua berubah: Szoboszlai menyamakan kedudukan di menit ke-55, lalu Sallai membalikkan skor di menit ke-72. Ronaldo diganti di menit ke-78 saat skor 2-1, dan meski Portugal nyaris imbang, hasil akhir 2-2 meninggalkan rasa getir. Pelatih Roberto Martinez memuji Ronaldo sebagai “pemimpin alami” yang menginspirasi skuad. Fernandes, dengan dua assist, jadi pahlawan pendukung, sementara Pepe di usia 42 tahun tetap solid di belakang. Ini laga ketiga Ronaldo di kualifikasi musim ini, di mana ia mencetak lima gol—kontribusi 40 persen dari total 12 gol Portugal. Imbang ini tak merusak posisi puncak Grup F, tapi ingatkan bahwa perjalanan ke 2026 masih panjang, dengan laga sulit lawan Kroasia November nanti.
Implikasi untuk Karier Ronaldo dan Timnas Portugal
Pecahnya rekor ini membuka babak baru bagi Ronaldo, yang kontraknya dengan Al-Nassr berakhir Juni 2026—tepat sebelum Piala Dunia. Ia pernah bilang ingin pensiun setelah turnamen Amerika Utara, dan rekor ini jadi dorongan moral. Di level klub, ia sudah cetak 900 gol karir, tapi fokusnya kini timnas: Portugal butuh dia untuk lolos fase grup 2026, di mana format 48 tim berarti lebih banyak laga. Rekor ini juga tantang Messi, rival abadinya, yang punya 31 gol di kualifikasi—jauh di belakang. Bagi Portugal, ini sinyal positif di Grup F yang ketat; unggul dua poin dari Hungaria dan Slovakia. Martinez bisa rotasi lebih bebas, memberi kesempatan pada Goncalo Ramos atau Pedro Neto. Penggemar global, terutama di Portugal, rayakan dengan pesta jalanan di Lisbon, meski hasil imbang. Secara lebih luas, rekor Ronaldo angkat popularitas kualifikasi Eropa, yang sering kurang glamor dibanding Euro. Ini juga inspirasi bagi pemain Afrika atau Asia, di mana kualifikasi lebih brutal, bahwa usia bukan batas. Tantangan selanjutnya: jaga kondisi Ronaldo agar fit untuk delapan laga tersisa, sambil bangun chemistry skuad.
Kesimpulan
Brace Ronaldo melawan Hungaria bukan sekadar gol; itu cap abadi di buku rekor sepak bola. Di usia 40, ia tetap raja kualifikasi Piala Dunia dengan 40 gol, membuktikan legenda tak pudar. Portugal mungkin kecewa dengan imbang, tapi rekor ini jadi bahan bakar untuk perburuan trofi 2026. Bagi CR7, ini langkah lain menuju keabadian—dan siapa tahu, Piala Dunia jadi akhir manis kariernya. Penggemar boleh bermimpi besar; Ronaldo selalu punya cara untuk menyulap yang mustahil jadi nyata.
Post Comment