MOTM Pertandingan Man United vs Everton
MOTM Pertandingan Man United vs Everton. Malam penuh keheranan di Old Trafford saat Manchester United menjamu Everton di pekan ke-12 Liga Utama Inggris musim 2025/26. Pada 24 November 2025, laga berakhir dengan kekalahan 0-1 bagi tuan rumah, meski lawan bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-13 akibat kartu merah Idrissa Gueye yang memukul rekan setimnya, Michael Keane. Gol penentu Kiernan Dewsbury-Hall di menit ke-29 jadi sorotan, tapi yang paling bersinar adalah Jordan Pickford, kiper Everton yang dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Pertandingan. Dengan 10 penyelamatan krusial, termasuk beberapa satu lawan satu, Pickford tak hanya amankan clean sheet tapi juga akhiri kutukan panjang David Moyes di stadion ini. Ini kemenangan pertama Everton di Old Trafford sejak 2013, angkat mereka ke peringkat 11 dengan 18 poin, setara tuan rumah di posisi 10. Penampilan heroik Pickford, yang dipuji pelatih timnas Inggris Thomas Tuchel yang hadir, jadi simbol ketangguhan tim tamu di tengah situasi absurd. INFO CASINO
Penampilan Heroik Jordan Pickford: MOTM Pertandingan Man United vs Everton
Pickford berdiri tegar seperti benteng tak tergoyahkan sepanjang 90 menit plus injury time. Sejak kartu merah Gueye, tekanan dari tuan rumah tak henti—18 tembakan mereka hadapi, dengan 10 tepat sasaran. Pickford catatkan rekor pribadi musim ini: delapan penyelamatan di babak kedua saja, termasuk blok voli Matthijs de Ligt di menit ke-45 dan sundulan Joshua Zirkzee yang nyaris jadi equalizer. “Ia seperti dinding hidup,” kata Moyes pasca-laga, menyoroti refleksnya yang selamatkan Everton dari kekalahan. Di menit ke-78, tembakan keras Bruno Fernandes dari jarak 20 meter dimentahkan dengan tendangan kaki kanan yang sempurna, picu sorak suporter tamu. Pickford tak hanya bertahan; ia pimpin lini belakang dengan distribusi bola akurat, 85 persen akurasi umpan, termasuk long ball yang picu serangan balik Dewsbury-Hall. Penghargaan MOTM ini bukan kejutan—ia sudah lakukan hal serupa di dua laga terakhir, tapi malam ini rasanya legendaris, terutama karena bermain 77 menit dengan skuad tipis.
Gol Ikonik Kiernan Dewsbury-Hall: MOTM Pertandingan Man United vs Everton
Dewsbury-Hall tak kalah krusial, meski bayang-bayang kartu merah temannya. Golnya di menit ke-29 jadi masterpiece: menerima umpan dari Jack Grealish, ia lepaskan tendangan melengkung 25 meter yang bersarang di sudut atas gawang, tak beri kesempatan kiper tuan rumah. Itu gol pertamanya musim ini, tapi dampaknya lebih besar—langsung ubah momentum laga, paksa Manchester United main defensif meski unggul jumlah. Sebelum gol, ia sudah kontribusi dua key pass, termasuk assist potensial yang digagalkan offside. Di babak kedua, Dewsbury-Hall mundur bantu bertahan, menang 7 dari 9 duel udara dan blok dua tembakan. “Momen impian,” ujarnya, sebut gol itu balas dendam atas masa pinjamannya di skuad lawan. Meski Pickford ambil spotlight, Dewsbury-Hall layak sorotan kedua—ia ciptakan keseimbangan tim, gabungkan kreativitas dengan kerja keras, dan jadi motor serangan balik yang langka di laga outnumbered.
Kontribusi Tim dan Blunder yang Mengubah Segalanya
Kartu merah Gueye di menit ke-13 jadi titik balik absurd: tamparan ke wajah Keane saat argumen panas, langsung picu keputusan wasit tanpa ragu. Gueye diganti Tim Iroegbunam, tapi insiden itu justru nyalakan semangat tim—Everton naikkan intensitas, dengan James Tarkowski dan Michael Keane (korban tamparan) jadi benteng belakang. Keane, meski wajah memar, menang 12 duel dan blok tiga tembakan, sementara Grealish ciptakan tiga peluang dari flank kiri. Di kubu tuan rumah, dominasi penguasaan bola 68 persen sia-sia; Fernandes catatkan 92 sentuhan tapi nol gol, sementara Casemiro kalah duel 60 persen. Moyes puji disiplin tim: “Mereka bertarung seperti singa, Gueye beri kami backs-to-the-wall mentality.” Blunder Gueye, meski memalukan, jadi katalisator—Everton catatkan dua kemenangan beruntun, naik di atas tetangga Liverpool di klasemen untuk pertama kalinya sejak 2015. Ini tunjukkan betapa satu momen bisa ubah narasi, dari potensi bencana jadi kemenangan epik.
Dampak Penghargaan MOTM bagi Karier Pickford
Penghargaan ini tambah koleksi gemilang Pickford, yang sudah jadi kiper utama timnas Inggris di bawah Tuchel. Dengan 12 clean sheet musim lalu, ia bangun reputasi sebagai stopper top, dan malam ini perkuat klaimnya untuk PFA Player of the Year. Moyes sebut ia “pahlawan sejati,” sementara suporter Everton trending hashtag #PickfordMOTM sepanjang malam. Bagi Everton, ini suntikan moral besar—dengan cedera Jarrad Branthwaite dan Nathan Patterson, Pickford jadi anchor lini belakang. Ia sudah janji perbaiki distribusi untuk laga lawan Newcastle akhir pekan, di mana ekspektasi tinggi pasca-kemenangan ini. Secara pribadi, ini balas dendam atas kritik masa lalu; Pickford bilang, “Ini untuk tim yang percaya meski situasi gila.” Dampaknya jangka panjang: tingkatkan nilai pasarnya dan posisi Everton di mid-table, sambil beri inspirasi bagi kiper muda.
Kesimpulan
Jordan Pickford pantas jadi MOTM di laga gila Manchester United vs Everton—penyelamatannya tak hanya amankan tiga poin tapi juga ukir sejarah kemenangan tim tamu dengan 10 pemain. Dari gol brilian Dewsbury-Hall hingga ketangguhan lini belakang, ini cerita ketahanan yang tak terduga. Bagi Setan Merah, kekalahan ini alarm untuk tajamkan serangan; bagi Toffees, momentum baru untuk lepas dari zona aman. Sepak bola penuh kejutan seperti ini yang bikin Liga Utama tak pernah membosankan—dan Pickford, dengan tangkapan ajaibnya, jadi bintang malam itu.



Post Comment