Daftar Pemain Chelsea yang Memiliki Kontra Dengan Wolves
Daftar Pemain Chelsea yang Memiliki Kontra Dengan Wolves. Di tengah hiruk-pikuk Premier League dan Carabao Cup musim 2025/2026, pertemuan Chelsea melawan Wolves selalu menyimpan cerita panas. Baru-baru ini, pada 29 Oktober 2025, Chelsea lolos ke babak berikutnya Carabao Cup setelah menang tipis 4-3 di Molineux, tapi bayang-bayang konflik menyelimuti laga itu. Liam Delap, striker muda The Blues, jadi pusat badai dengan kartu merah keduanya dalam waktu singkat, memicu tudingan kasar dari pendukung lawan. Ini bukan kasus pertama; sejarah kedua tim penuh insiden sengit, dari pengusiran hingga bentrokan fisik yang bikin wasit sibuk. Daftar pemain Chelsea yang punya “kontra” dengan Wolves ini menggarisbawahi rivalitas tua yang masih membara. Dari Delap yang nekat hingga veteran seperti Kurt Zouma yang pernah diusir, cerita ini tunjukkan bagaimana emosi sering kali lebih tajam daripada skor akhir. Meski Chelsea dominan secara statistik—menang 47 dari 120 pertemuan—konflik lapangan ini yang bikin derby ini tak pernah membosankan. MAKNA LAGU
Liam Delap: Ledakan Emosi di Debut Pasca-Cedera: Daftar Pemain Chelsea yang Memiliki Kontra Dengan Wolves
Liam Delap langsung jadi sorotan negatif saat masuk lapangan di menit ke-60 melawan Wolves. Hanya 25 menit bermain, penyerang 22 tahun ini kena kartu kuning pertama di menit 79 karena bentrok dengan bek Wolves, Yerson Mosquera—sebuah scuffle kecil yang lahir dari perebutan bola di kotak penalti. Tak lama, di menit 85, Delap kembali terlibat gesekan dengan Emmanuel Agbadou, kali ini dengan tackle ceroboh yang dianggap wasit sebagai pelanggaran tak perlu. Kartu kuning kedua otomatis jadi merah, tinggalkan Chelsea berjuang dengan 10 pemain saat Wolves sudah unggul 3-2 sementara.
Insiden ini bukan sekadar kesalahan taktik; Delap disebut “thug” oleh sebagian pengamat karena sifatnya yang agresif, terutama usai absen 10 minggu karena cedera hamstring. Pelatih Enzo Maresca bahkan bilang tindakan itu “bodoh” dan “memalukan”, panggilan buat skuad muda untuk matang. Statistik musim ini perburuk catatan Delap: ini red card kelima Chelsea dalam 39 hari, dan keenam dalam sembilan laga terakhir. Bagi Wolves, yang sedang terpuruk di dasar klasemen, momen ini seperti balas dendam moral meski akhirnya kalah. Delap kini absen satu laga, tapi kontra pribadinya dengan Mosquera dan Agbadou tambah api rivalitas—bukti bagaimana satu momen bisa ubah narasi pertandingan.
Kurt Zouma: Pengusiran yang Ubah Alur Sejarah: Daftar Pemain Chelsea yang Memiliki Kontra Dengan Wolves
Melompat ke 2021, Kurt Zouma jadi nama yang tak terlupakan dalam daftar kontra Chelsea-Wolves. Di laga Premier League di Molineux, bek Prancis itu diusir di menit ke-32 karena pelanggaran keras pada penyerang Wolves, Raul Jimenez—tackle dua kaki yang untungnya tak cedera lawan. Chelsea, yang unggul 1-0 saat itu, akhirnya seri 0-0 setelah kehilangan Zouma, dan insiden itu picu debat panjang soal kekerasan di sepak bola. Zouma, yang saat itu jadi pilar pertahanan, dapat skorsing tiga laga, dan Wolves manfaatkan superioritas untuk tekan balik meski tak cetak gol.
Kontra ini lebih dalam karena Zouma punya sejarah panjang dengan Wolves: ia pernah pinjam ke klub itu pada 2014/2015, bikin pengusiran itu terasa seperti pengkhianatan bagi pendukung tuan rumah. Statistik head-to-head tunjukkan Chelsea sering kehilangan poin saat main kurang pemain lawan Wolves—empat dari enam laga terakhir dengan pengusiran berakhir tanpa kemenangan penuh. Zouma, kini di skuad inti, jarang bicara soal itu, tapi momen itu jadi pelajaran: emosi bek tangguh bisa balik jadi senjata makan tuan. Di musim 2025 ini, Zouma masih solid dengan dua clean sheet, tapi bayang Wolves selalu ada saat ia hadapi tim lama.
Enzo Fernández dan Marc Cucurella: Gesekan Modern di Lini Tengah
Tak lengkap tanpa sebut Enzo Fernández dan Marc Cucurella, duo yang sering terlibat gesekan halus tapi berulang dengan Wolves. Fernández, gelandang Argentina, kena kartu kuning di laga Carabao Cup baru-baru ini karena foul taktis pada Jamie Gittens—sebuah tekel telat yang hentikan serangan balik cepat. Ini tambah koleksi: Fernández sudah tiga kuning musim ini, dua di antaranya lawan Wolves, termasuk satu di Premier League September lalu saat ia langgar Hwang Hee-chan. Visi passing-nya brilian (90 persen akurasi), tapi agresivitasnya sering picu konfrontasi, seperti saat ia dorong bahu Rayan Aït-Nouri di pertemuan sebelumnya.
Cucurella, bek kiri Spanyol, lebih vokal: di laga yang sama, ia hampir kena merah karena protes keras pada keputusan VAR yang beri Wolves penalti palsu. Rating-nya 6.4 di Molineux, tapi momen dia bentrok verbal dengan penggemar Wolves setelah tackle kasar pada Matheus Cunha bikin berita. Cucurella punya sejarah: kuning kedua musim lalu lawan Wolves karena dorong Nelson Semedo. Bersama Fernández, mereka wakili sisi modern kontra—bukan kekerasan mentah, tapi tekanan konstan yang bikin wasit was-was. Chelsea punya 12 red card dalam tiga tahun terakhir, kedua tertinggi setelah Wolves (13), dan duo ini kontribusi besar. Kontra mereka tunjukkan evolusi rivalitas: dari fisik ke mental, tapi tetap panas.
Kesimpulan
Daftar ini—dari ledakan Delap, pengusiran Zouma, hingga gesekan Fernández-Cucurella—ringkas esensi kontra Chelsea-Wolves: campuran emosi, kesalahan, dan ketangguhan. Meski Chelsea pegang keunggulan historis dengan empat kemenangan besar (termasuk 6-2 di Molineux), insiden ini yang bikin laga mereka selalu tegang. Musim 2025/2026, dengan Chelsea di papan atas dan Wolves berjuang, kontra ini bisa tambah sengit—terutama saat Delap kembali. Bagi The Blues, ini panggilan untuk disiplin; bagi Wolves, amunisi moral. Sepak bola tetap indah karena drama seperti ini, di mana satu kartu bisa ubah segalanya. Sampai pertemuan berikutnya, rivalitas ini janji cerita baru yang tak terlupakan.



Post Comment