Ole Gunnar Solskjaer: Penyelemat Man United
Ole Gunnar Solskjaer: Penyelemat Man United. Nama Ole Gunnar Solskjaer selalu membawa nostalgia bagi penggemar Manchester United. Pahlawan di lapangan yang dikenal sebagai “super-sub” ini pernah menyelamatkan United di momen-momen krusial, terutama gol dramatisnya di final Liga Champions 1999. Namun, peran Solskjaer sebagai penyelamat tidak berhenti di karier bermainnya. Ketika ditunjuk sebagai manajer sementara pada Desember 2018, ia membawa angin segar ke Old Trafford, mengembalikan semangat dan identitas klub yang sempat meredup. Meski masa kepelatihannya berakhir pada November 2021, banyak yang masih menyebutnya sebagai penyelamat United di masa transisi. Baru-baru ini, Solskjaer kembali menjadi sorotan setelah menyatakan kesiapannya kembali ke United jika dibutuhkan, memicu diskusi apakah ia benar-benar layak disebut sebagai penyelamat klub. BERITA BOLA
Siapakah Ole Gunnar Solskjaer
Ole Gunnar Solskjaer, lahir pada 26 Februari 1973 di Kristiansund, Norwegia, adalah mantan pemain dan pelatih sepak bola yang identik dengan Manchester United. Sebagai pemain, ia bergabung dengan United dari Molde pada 1996 dengan biaya transfer hanya £1,5 juta. Dijuluki “Baby-faced Assassin”, Solskjaer tampil dalam 366 pertandingan dan mencetak 126 gol, termasuk gol kemenangan ikonik melawan Bayern Munich di final Liga Champions 1999 yang mengantarkan United meraih treble. Ia dikenal sebagai “super-sub” karena kemampuannya mencetak gol krusial saat masuk dari bangku cadangan, seperti empat gol dalam 12 menit melawan Nottingham Forest pada 1999. Setelah pensiun pada 2007 karena cedera lutut, Solskjaer beralih ke dunia kepelatihan, mulai dari melatih penyerang United, lalu tim cadangan, hingga sukses membawa Molde meraih dua gelar liga Norwegia pada 2011 dan 2012. Pada Desember 2018, ia kembali ke United sebagai manajer sementara menggantikan Jose Mourinho, sebelum diangkat secara permanen pada Maret 2019 hingga dipecat pada November 2021.
Kenapa Dia Dipanggil Sebagai Penyelamat MU
Solskjaer mendapat julukan “penyelamat” karena dampak instannya saat mengambil alih United pada 2018. Ketika itu, United berada di posisi keenam di Premier League, dengan moral tim yang rendah dan performa yang inkonsisten di bawah Mourinho. Solskjaer langsung mengubah suasana, membawa United meraih 14 kemenangan dari 19 pertandingan awal, termasuk kemenangan epik 3-1 atas Paris Saint-Germain di Liga Champions 2018/19, yang membalikkan defisit 2-0 dari leg pertama. Ia mengembalikan gaya bermain menyerang yang menjadi ciri khas United era Sir Alex Ferguson, memanfaatkan kecepatan pemain seperti Marcus Rashford dan Anthony Martial. Di musim 2020/21, Solskjaer membawa United finis di posisi kedua di Premier League, hanya tertinggal dari Manchester City, dan mencapai final Liga Europa, meski kalah dari Villarreal lewat adu penalti. Kedatangan Bruno Fernandes pada Januari 2020 menjadi katalis kebangkitan United, dan Solskjaer dianggap berjasa atas integrasi pemain ini ke dalam tim. Meski gagal meraih trofi, ia berhasil menstabilkan klub di tengah tekanan besar dari fans dan pemilik klub, keluarga Glazer, yang sempat mendapat kritik keras.
Tanggapan Ole Gunnar Solskjaer Atas Hal Tersebut
Solskjaer sendiri menunjukkan sikap rendah hati namun penuh keyakinan saat berbicara tentang perannya di United. Dalam wawancara setelah kepergiannya pada November 2021, ia menyatakan bangga telah meninggalkan klub dalam kondisi yang lebih baik daripada saat ia datang. Ia menegaskan bahwa United kini memiliki skuad yang lebih solid, dengan pemain seperti Fernandes, Rashford, dan Jadon Sancho yang siap bersaing di level tertinggi. Baru-baru ini, pada September 2024, Solskjaer mengungkapkan bahwa ia akan “mengatakan ya setiap hari dalam seminggu” jika United memintanya kembali sebagai manajer, menunjukkan kecintaannya pada klub. Ia juga menyebut pengalamannya di United sebagai “kehormatan besar” dan merasa telah membantu klub kembali ke jalur yang benar, meski dipecat setelah serangkaian hasil buruk, termasuk kekalahan 5-0 dari Liverpool dan 4-1 dari Watford. Solskjaer menekankan bahwa ia selalu memberikan segalanya untuk klub, baik sebagai pemain maupun pelatih, dan percaya bahwa fondasi yang ia bangun akan membantu penerusnya.
Kesimpulan: Ole Gunnar Solskjaer: Penyelemat Man United
Ole Gunnar Solskjaer memang layak disebut sebagai penyelamat Manchester United di masa-masa sulit, terutama saat ia mengambil alih pada 2018. Dengan pendekatan yang penuh semangat dan gaya bermain yang menghibur, ia berhasil mengembalikan kepercayaan diri tim dan fans. Meski tanpa trofi, pencapaian seperti finis di posisi kedua dan membangun fondasi skuad yang kompetitif adalah bukti dampaknya. Namun, kegagalannya meraih trofi dan inkonsistensi di musim terakhirnya menunjukkan bahwa peran sebagai penyelamat tidak selalu berarti sempurna. Kesiapannya untuk kembali ke Old Trafford menunjukkan loyalitas dan keberanian, tetapi United kini berada di era baru di bawah Ruben Amorim. Apapun pandangan tentang Solskjaer, warisannya sebagai legenda United—baik di lapangan maupun di pinggir lapangan—tetap tak terbantahkan.
Post Comment