Alasan Arsenal Tidak Menginginkan Eberechi Eze
Alasan Arsenal Tidak Menginginkan Eberechi Eze. Di tengah hiruk-pikuk bursa transfer musim panas 2025, nama Eberechi Eze sempat santer dikaitkan dengan Arsenal. Gelandang serang Crystal Palace ini menjadi sorotan karena bakatnya yang mencolok, namun hingga Agustus 2025, Arsenal tampaknya mundur dari perburuan tanda tangannya. Meski Eze awalnya disebut-sebut sebagai target potensial The Gunners, kini rival sekota mereka, Tottenham Hotspur, berada di posisi terdepan untuk merekrutnya. Apa yang membuat Arsenal mengurungkan niatnya? Artikel ini akan mengupas profil Eze, kemampuan luar biasanya, dan alasan di balik keputusan Arsenal untuk tidak mengejar pemain berusia 27 tahun ini. BERITA LAINNYA
Siapa Itu Eberechi Eze
Eberechi Eze adalah gelandang serang asal Inggris kelahiran Greenwich, London, pada 29 Juni 1998. Dengan darah Nigeria dari orang tuanya, Eze memilih mewakili timnas Inggris, di mana ia sudah mencatatkan beberapa caps sejak debut pada 2023. Karirnya dimulai di akademi Arsenal, tapi ia dilepas pada usia 13 tahun dan akhirnya bergabung dengan Queens Park Rangers pada 2016. Di QPR, ia menunjukkan bakatnya sebelum pindah ke Crystal Palace pada 2020 dengan biaya sekitar 17 juta pound. Di Palace, Eze berkembang menjadi pemain kunci, dikenal karena kemampuan dribbling, visi permainan, dan eksekusi bola mati yang memukau. Hingga 2025, ia tetap menjadi andalan Palace, meski rumor transfer terus mengelilinginya, terutama setelah penampilan apiknya musim lalu.
Sehebat Apa Pemain Eberechi Eze
Eze adalah salah satu talenta paling menarik di Premier League. Musim 2024/25, ia mencatatkan 14 gol dan 11 assist dalam 43 pertandingan bersama Crystal Palace, menunjukkan kemampuan serbabisa sebagai gelandang serang atau winger kiri. Dengan tinggi 1,78 meter, ia memiliki kombinasi langka antara kecepatan, kelincahan, dan teknik. Eze dikenal sebagai dribbler ulung, sering melewati bek lawan dengan gerakan lincah dan kontrol bola yang presisi. Ia juga punya naluri menyerang yang tajam, mampu mencetak gol dari tendangan jarak jauh atau situasi bola mati—salah satunya tendangan bebas spektakuler melawan Chelsea pada Agustus 2025, meski dianulir karena pelanggaran teknis.
Selain kemampuan teknis, Eze memiliki mentalitas yang kuat. Ia pernah menghadapi cedera otot yang mengganggu, tapi selalu bangkit dengan performa konsisten. Fleksibilitasnya bermain di berbagai posisi—gelandang serang, sayap kiri, atau bahkan sebagai false nine—membuatnya diminati klub-klub besar. Banyak pengamat, termasuk mantan pemain Arsenal Theo Walcott, memuji potensinya untuk bersinar di level tertinggi, bahkan menyebutnya sebagai kandidat kuat untuk Piala Dunia 2026 jika terus bermain reguler.
Ini Dia Alasan Arsenal Tidak Ingin Mengejar Eberechi Eze
Meski Eze memiliki kualitas kelas dunia, beberapa faktor membuat Arsenal mengurungkan niat untuk merekrutnya. Pertama, masalah finansial menjadi kendala utama. Arsenal telah menghabiskan lebih dari 187 juta pound untuk merekrut pemain seperti Viktor Gyokeres, Noni Madueke, dan Martin Zubimendi di bursa transfer musim panas 2025. Klausul pelepasan Eze sebesar 68 juta pound dianggap terlalu tinggi, terutama karena Arsenal harus mematuhi aturan Profit and Sustainability Rules (PSR) Premier League. Untuk mendanai transfer Eze, Arsenal perlu menjual pemain seperti Leandro Trossard, Reiss Nelson, atau Fabio Vieira, tetapi proses penjualan ini terhambat hingga batas waktu transfer mendekati akhir.
Kedua, persaingan di lini serang Arsenal sudah sangat ketat. Dengan kehadiran Bukayo Saka, Gabriel Martinelli, Noni Madueke, dan Viktor Gyokeres, Eze kemungkinan besar akan kesulitan mendapatkan menit bermain reguler. Mantan bek Arsenal Mikael Silvestre bahkan menyebut bahwa pindah ke Arsenal bisa merugikan Eze, karena ia akan kehilangan kebebasan berekspresi seperti yang ia nikmati di Palace. Selain itu, kontrak baru Ethan Nwaneri, wonderkid Arsenal, semakin memperkecil peluang Eze bergabung, karena Nwaneri diproyeksikan mengisi peran serupa di lini tengah.
Ketiga, fokus taktis Mikel Arteta juga berperan. Arsenal lebih memprioritaskan pemain yang bisa langsung mengisi kekosongan spesifik, seperti Gyokeres di posisi penyerang tengah atau Zubimendi sebagai gelandang bertahan. Eze, meski serbabisa, dianggap tidak cukup krusial untuk mengubah dinamika tim saat ini, terutama dengan harga yang diminta Palace. Terakhir, Tottenham bergerak lebih cepat dengan tawaran sekitar 60 juta pound, dan Eze dikabarkan tertarik dengan proyek Spurs, terutama karena peluang bermain sebagai gelandang serang utama di bawah Ange Postecoglou.
Kesimpulan: Alasan Arsenal Tidak Menginginkan Eberechi Eze
Eberechi Eze adalah pemain berbakat yang bisa meningkatkan kualitas banyak tim, namun Arsenal punya alasan kuat untuk tidak mengejarnya di musim panas 2025. Kendala finansial, persaingan ketat di lini serang, dan prioritas taktis menjadi faktor utama keputusan ini. Meski Eze pernah menjadi bagian dari akademi Arsenal dan memiliki potensi besar, langkah The Gunners untuk fokus pada pemain seperti Gyokeres dan Madueke menunjukkan pendekatan yang lebih pragmatis. Sementara Tottenham kini berada di ambang merekrut Eze, Arsenal tampaknya tetap percaya diri dengan skuad mereka untuk mengejar gelar Premier League. Bagi Eze, kepindahan ke Spurs bisa jadi langkah menuju level berikutnya, tapi cerita ini juga mengingatkan bahwa sepak bola modern sering kali ditentukan oleh strategi dan timing, bukan hanya bakat semata.
Post Comment