Siapakah Pelatih Sepak Bola Dalam Timnas Jepang

siapakah-pelatih-sepak-bola-dalam-timnas-jepang

Siapakah Pelatih Sepak Bola Dalam Timnas Jepang. Timnas Jepang, yang dikenal sebagai Samurai Biru, telah menjadi salah satu kekuatan utama sepak bola Asia sejak profesionalisasi J.League pada 1993. Keberhasilan mereka di panggung internasional, termasuk empat gelar Piala Asia dan penampilan konsisten di Piala Dunia sejak 1998, tidak lepas dari peran pelatih yang visioner. Saat ini, Hajime Moriyasu adalah pelatih kepala Timnas Jepang, memimpin tim sejak 2018 dengan pendekatan taktis yang modern dan fokus pada pengembangan pemain muda. Artikel ini akan mengulas profil Moriyasu, perjalanan kepelatihannya, gaya kepemimpinannya, serta dampaknya pada sepak bola Jepang, termasuk performa di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Profil Hajime Moriyasu: Siapakah Pelatih Sepak Bola Dalam Timnas Jepang

Hajime Moriyasu lahir pada 23 Agustus 1968 di Nagasaki, Jepang. Sebelum menjadi pelatih, ia adalah gelandang bertahan yang membela klub seperti Mazda (kini Sanfrecce Hiroshima), Kyoto Purple Sanga, dan Vegalta Sendai. Moriyasu juga memperkuat Timnas Jepang dari 1992 hingga 1996, dengan puncaknya membantu Jepang meraih gelar Piala Asia 1992, gelar pertama negara itu di turnamen tersebut. Karier bermainnya yang solid memberikan fondasi taktis dan disiplin yang kini menjadi ciri kepelatihannya.

Setelah pensiun pada 2003, Moriyasu memulai karier kepelatihan sebagai asisten pelatih di Sanfrecce Hiroshima dan Albirex Niigata. Pada 2012, ia dipercaya menjadi pelatih kepala Sanfrecce Hiroshima, di mana ia meraih tiga gelar J.League (2012, 2013, 2015) dan tiga Piala Super Jepang. Kesuksesan ini menarik perhatian Asosiasi Sepak Bola Jepang (JFA), yang menunjuknya sebagai pelatih Timnas Jepang U-21 pada 2017, sebelum akhirnya memimpin tim senior pada 2018.

Perjalanan Kepelatihan di Timnas Jepang

Moriyasu mengambil alih Timnas Jepang setelah Piala Dunia 2018, menggantikan Akira Nishino. Debutnya sebagai pelatih senior ditandai dengan membawa Jepang ke final Piala Asia 2019, meskipun kalah 0-1 dari Qatar. Namun, pencapaian terbesarnya terjadi di Piala Dunia 2022, ketika Jepang mengalahkan dua raksasa dunia, Jerman dan Spanyol, untuk lolos sebagai juara Grup E. Meskipun tersingkir di babak 16 besar oleh Kroasia melalui adu penalti, performa Jepang mendapat pujian global.

Pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Moriyasu memimpin Jepang dengan dominasi di Grup C. Hingga Juni 2025, Jepang memuncaki klasemen dengan 23 poin dari 10 laga, mencetak 30 gol dan hanya kebobolan tiga kali. Kemenangan telak 6-0 atas Indonesia pada 10 Juni 2025 di Suita City Stadium menunjukkan kekuatan taktis tim di bawah arahannya, dengan pemain seperti Takefusa Kubo dan Daichi Kamada bersinar.

Gaya Kepemimpinan dan Taktik

Moriyasu dikenal dengan pendekatan taktis yang fleksibel, sering menggunakan formasi 4-2-3-1 atau 4-3-3 yang menekankan penguasaan bola dan pressing tinggi. Ia memanfaatkan kecepatan pemain sayap seperti Kubo dan Kaoru Mitoma, serta soliditas lini tengah yang dikomandoi Wataru Endo. Filosofinya berfokus pada keseimbangan antara serangan cepat dan pertahanan yang terorganisir, memungkinkan Jepang untuk menghadapi tim-tim kuat dengan percaya diri.

Moriyasu juga menonjol dalam pengembangan pemain muda. Ia memberikan debut kepada talenta seperti Kubo dan Ritsu Doan di usia muda, membangun skuad yang menggabungkan pengalaman dan energi baru. Selain itu, ia memanfaatkan pemain diaspora yang bermain di liga top Eropa, seperti Endo (Liverpool) dan Kamada (Crystal Palace), untuk meningkatkan kualitas tim. Pendekatannya yang inklusif dan analitis, didukung analisis video dan data, memastikan Jepang tetap kompetitif di level global.

Dampak pada Sepak Bola Jepang: Siapakah Pelatih Sepak Bola Dalam Timnas Jepang

Di bawah Moriyasu, Jepang telah memperkuat posisinya sebagai tim nomor satu Asia berdasarkan peringkat FIFA. Ia berhasil membangun skuad dengan kedalaman yang luar biasa, dengan 85% pemain di Kualifikasi Piala Dunia 2026 bermain di liga-liga Eropa, termasuk tujuh pemain di Liga Inggris. Keberhasilannya di Piala Dunia 2022 juga meningkatkan kepercayaan diri sepak bola Jepang, menunjukkan bahwa mereka mampu bersaing dengan tim-tim elite dunia.

Moriyasu juga mendapat pujian karena sikap respek dan rendah hati. Sebelum laga melawan Indonesia pada November 2024, ia memuji kemajuan Timnas Indonesia, menyebut mereka sebagai tim yang “semakin kuat” berkat pemain naturalisasi. Pendekatan ini mencerminkan profesionalisme yang telah menjadi teladan bagi pelatih lain di Asia.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Meskipun sukses, Moriyasu menghadapi tantangan untuk membawa Jepang melampaui babak 16 besar Piala Dunia, sebuah target yang belum pernah tercapai. Piala Asia 2023, di mana Jepang tersingkir di perempat final oleh Iran, menunjukkan bahwa konsistensi di turnamen besar masih perlu ditingkatkan. Selain itu, ia harus menjaga keseimbangan antara pemain veteran dan muda untuk memastikan transisi yang mulus di masa depan.

Harapan untuk Moriyasu adalah membawa Jepang meraih gelar Piala Asia kelima dan mencapai perempat final Piala Dunia 2026. Dengan kontraknya yang diperpanjang hingga 2026, ia memiliki waktu untuk mewujudkan ambisi ini. Dukungan dari JFA dan antusiasme suporter di stadion seperti Gelora Bung Karno pada laga tandang melawan Indonesia menunjukkan kepercayaan besar pada visinya.

Kesimpulan: Siapakah Pelatih Sepak Bola Dalam Timnas Jepang

Hajime Moriyasu adalah arsitek di balik kebangkitan Timnas Jepang sebagai kekuatan sepak bola Asia. Dengan pengalaman sebagai pemain, rekam jejak gemilang di level klub, dan pendekatan taktis yang modern, ia telah mengubah Samurai Biru menjadi tim yang ditakuti di panggung dunia. Keberhasilannya di Piala Dunia 2022 dan dominasi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 mencerminkan dedikasinya untuk membawa Jepang ke level berikutnya. Sebagai pelatih yang respek dan inovatif, Moriyasu tidak hanya membentuk tim yang kompetitif, tetapi juga menginspirasi generasi baru untuk bermimpi besar di sepak bola internasional.

BACA SELENGKAPNYA DI…

Post Comment