MOTM Pertandingan Liverpool vs Southampton

motm-pertandingan-liverpool-vs-southampton-chiesa

MOTM Pertandingan Liverpool vs Southampton. Malam penuh drama di Anfield saat Liverpool merebut tiket ke babak keempat Carabao Cup dengan kemenangan tipis 2-1 atas Southampton pada 23 September 2025. The Reds, yang masih tak terkalahkan di semua kompetisi musim ini, sempat kewalahan setelah kebobolan penyama kedudukan di babak kedua, tapi gol penentu Hugo Ekitike di menit ke-86 memastikan langkah mereka maju. Di tengah rotasi besar Arne Slot—termasuk debut kiper Giorgi Mamardashvili dan bek muda Giovanni Leoni—Federico Chiesa muncul sebagai bintang malam itu, meski gelar Man of the Match jadi sorotan utama. Laga ini bukan hanya soal lolos, tapi juga bukti kedalaman skuad Liverpool yang kini memimpin Premier League dengan rekor impresif. BERITA BOLA

Apa Itu MOTM: MOTM Pertandingan Liverpool vs Southampton: Chiesa

MOTM, singkatan dari Man of the Match, adalah penghargaan untuk pemain yang paling menonjol dan berpengaruh dalam sebuah pertandingan sepak bola. Dipilih berdasarkan kombinasi statistik, dampak keseluruhan, dan penilaian pakar atau fans, gelar ini sering menyoroti siapa yang mengubah arah laga—bisa lewat gol, assist, pertahanan solid, atau kepemimpinan di lapangan. Di kompetisi seperti Carabao Cup, MOTM jadi cara menghargai kontribusi di tengah rotasi tim, dan sering memicu perdebatan seru di kalangan suporter. Bagi Liverpool, penghargaan ini biasanya jatuh ke tangan pemain yang tak hanya mencetak angka, tapi juga menginspirasi rekan setim untuk bangkit.

Siapakah MOTM Dalam Pertandingan Tersebut

Federico Chiesa secara bulat dinobatkan sebagai Man of the Match dalam duel sengit ini, berkat performa gemilang yang penuh intensitas dan dua assist krusial. Pemain Italia berusia 27 tahun itu, yang jarang mendapat kesempatan start musim ini, mencatatkan rating 8.5 hingga 9 dari berbagai pengamat, dengan fans di media sosial menyebutnya “fenomenal” dan “performa terbaiknya di Liverpool”. Assist pertamanya lahir di menit ke-43, saat ia merebut bola dari kiper Southampton Alex McCarthy dan menyodorkan cutback akurat untuk Alexander Isak mencetak gol debutnya bagi The Reds. Yang kedua datang di menit ke-86, umpan silang presisi dari sisi kanan yang dimanfaatkan Ekitike untuk gol kemenangan. Selain itu, Chiesa memenangkan delapan duel individu, menciptakan tiga peluang besar, dan memaksa kiper lawan melakukan save gemilang di awal laga. “Chiesa adalah maestro malam ini,” tulis salah satu analis, menegaskan bagaimana ia mengontrol sayap kanan dan membuka ruang bagi lini depan. Meski Isak dan Ekitike mencuri headline dengan gol, Chiesa-lah yang jadi arsitek kemenangan, terutama setelah cedera Leoni mengganggu ritme tim di babak kedua.

Bagaimana Peforma Chiesa Dalam Pertandingan Tersebut

Federico Chiesa memulai laga dengan energi tinggi, langsung menguji pertahanan Southampton sejak menit awal. Bermain di sayap kanan dalam formasi 4-2-3-1, ia tampil tajam dan langsung, sering kali melewati bek seperti Ryan Manning dengan dribel lincah. Di menit ke-10, tendangannya dari sudut sempit memaksa McCarthy melakukan save brilian, menunjukkan ancamannya yang konstan. Assist pertamanya di menit ke-43 jadi puncak babak pertama: merebut bola long pass dari McCarthy, ia dengan tenang mengontrol dan cutback ke Isak yang finis dingin dari delapan yard. Statistik babak pertama menunjukkan ia menyentuh bola 28 kali, dengan penguasaan 72 persen di sepertiga akhir lawan.

Babak kedua tak mudah bagi Chiesa, saat Southampton menyamakan skor lewat sundulan Shea Charles dari set-piece di menit ke-76, memanfaatkan kelengahan lini belakang Liverpool pasca-cerda Leoni yang dibawa keluar dengan tandu. Namun, Chiesa tak mundur—ia tetap jadi motor serangan, memenangkan free kick di sayap kiri yang hampir jadi gol. Puncaknya di menit ke-86: menerima umpan dari Andrew Robertson, ia menyentuh bola sekali dengan sentuhan halus sebelum mengirim cross akurat ke Ekitike, yang menyundul melewati McCarthy. Secara keseluruhan, Chiesa mencatat 2 assist, 4 tembakan (2 tepat sasaran), 5 dribel sukses dari 7 percobaan, dan 12 duel dimenangkan dari 15. Rating Sofascore-nya 8.7, tertinggi di tim, dengan xG assist 1.2. Ini jadi momen penting bagi Chiesa, yang musim lalu kesulitan adaptasi akibat cedera dan rotasi ketat Slot. “Ia menunjukkan kelasnya saat dibutuhkan,” komentar Slot pasca-laga, menyoroti bagaimana Chiesa membangkitkan tim di saat krusial. Performa ini juga sinergis dengan rekan seperti Trey Nyoni di lini tengah, membuka ruang bagi Isak dan Ekitike. Bagi Southampton, yang finis dengan 6 poin di Championship, Chiesa jadi mimpi buruk—mereka kebobolan 2 gol dari 5 peluang besar lawan.

Kesimpulan: MOTM Pertandingan Liverpool vs Southampton: Chiesa

Kemenangan 2-1 atas Southampton jadi pengingat manis bagi Liverpool bahwa kedalaman skuad Arne Slot adalah senjata utama musim ini. Federico Chiesa sebagai MOTM membuktikan nilai transfernya dari Juventus, dengan dua assist yang tak hanya amankan tiket keempat Carabao Cup, tapi juga bangun kepercayaan diri di tengah persaingan ketat lini depan. Meski ada drama seperti kartu merah Ekitike karena melepas baju selebrasi dan cedera Leoni, The Reds tampak siap tempur di Premier League melawan Crystal Palace akhir pekan ini. Dengan rekor tujuh kemenangan beruntun di semua kompetisi—termasuk 14 gol di enam laga liga—Liverpool punya fondasi kuat untuk kejar trofi. Bagi Chiesa, malam ini bisa jadi titik balik karirnya di Anfield, dan bagi fans, ini janji bahwa skuad Arne Slot siap dominasi musim 2025-26.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Post Comment