Waketum PSSI Secepatnya Ingin Indonesia Punya Pelatih Baru

waketum-pssi-secepatnya-ingin-indonesia-punya-pelatih-baru

Waketum PSSI Secepatnya Ingin Indonesia Punya Pelatih Baru. Sepak bola Indonesia kembali menjadi sorotan dengan urgensi mencari pelatih baru untuk Timnas senior. Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali, secara terbuka menyatakan keinginannya agar proses penunjukan pelatih baru diselesaikan secepat mungkin. Pernyataan ini muncul di tengah kekosongan kepelatihan pasca pemecatan Patrick Kluivert, yang membuat Timnas absen di FIFA Matchday terbaru. Dengan Piala AFF 2026 dan kualifikasi Piala Dunia 2026 di depan mata, langkah cepat ini krusial untuk membangun ritme tim. Zainudin menekankan transparansi dan kolektivitas dalam proses, mirip era sebelumnya, agar keputusan tak lagi menuai kontroversi. Artikel ini mengupas latar belakang, mekanisme seleksi, serta prospek yang menanti Garuda di bawah pelatih anyar. BERITA BOLA

Latar Belakang Pemecatan dan Kebutuhan Mendesak: Waketum PSSI Secepatnya Ingin Indonesia Punya Pelatih Baru

Kekosongan pelatih Timnas senior bukan hal baru, tapi kali ini terasa lebih mendesak. Patrick Kluivert, yang ditunjuk baru-baru ini, dipecat setelah performa Timnas yang kurang memuaskan di laga uji coba. Hasil buruk itu memicu kekecewaan federasi, terutama karena target lolos ke Piala Dunia 2026 tak boleh terganggu. Zainudin Amali mengakui bahwa absennya Timnas di FIFA Matchday November ini langsung berdampak buruk, membuat skuad kehilangan kesempatan mengasah chemistry.

Alasan utama kebutuhan cepat? Kompetisi tak menunggu. Piala AFF 2026 dijadwalkan akhir tahun depan, di mana debut pelatih baru bakal jadi ujian pertama. Tanpa arahan jelas, pemain seperti Jay Idzes atau Rizky Ridho bisa kehilangan arah, apalagi dengan jadwal padat Liga 1 yang menyita energi. Zainudin bilang, “Kita tak mau terlambat lagi,” menunjukkan pelajaran dari masa lalu di mana jeda panjang malah bikin tim mandek. Federasi juga dengar masukan publik, termasuk suara kangen Shin Tae-yong atau Luis Milla, tapi prioritas tetap pada sosok yang bisa bawa hasil instan. Situasi ini jadi momentum bagi PSSI untuk reformasi, memastikan pelatih baru tak hanya kompeten tapi juga adaptif dengan kultur lokal.

Proses Seleksi yang Transparan dan Kolektif: Waketum PSSI Secepatnya Ingin Indonesia Punya Pelatih Baru

PSSI tak main-main soal prosedur kali ini. Zainudin Amali ungkapkan bahwa mekanisme pencarian mirip era Shin Tae-yong versus Luis Milla, di mana calon pelatih wajib presentasi visi di depan Komite Eksekutif (Exco). Langkah ini dirancang untuk transparansi, agar setiap anggota Exco punya gambaran lengkap sebelum voting. Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji, jadi ujung tombak: ia nominasi calon beserta alasan, lalu undang mereka paparkan rencana jangka pendek dan panjang.

Prosesnya sederhana tapi ketat. Mulai dari penyaringan CV, wawancara awal, hingga sesi presentasi yang bisa berlangsung seminggu penuh. Zainudin harap ini selesai dalam waktu dekat, mungkin akhir November, supaya pelatih baru bisa ikut TC awal Desember. Tak ada preferensi tipe—entah lokal atau asing—asalkan sesuai target. PSSI percayakan penuh pada Sumardji, tapi keputusan akhir tetap kolektif, hindari kesalahan seperti pemilihan Kluivert yang terburu-buru. Pendekatan ini juga respons terhadap kritik publik, di mana fans sering tuntut keterlibatan lebih luas. Jika sukses, proses ini bisa jadi blueprint untuk tim junior, seperti U-22 yang baru saja uji coba lawan Mali.

Kandidat Potensial dan Dampak bagi Timnas

Meski belum resmi, lima nama kandidat sudah bocor dari kalangan internal, berasal dari tiga hingga empat negara. Zainudin sebut PSSI belum kerucutkan, tapi Timur Kapadze, pelatih berpengalaman dari Uzbekistan, jadi sorotan utama. Ia dikenal dengan taktik teruji di level Asia, pernah bawa timnya ke Piala Asia, dan disebut bisa bikin Cristiano Ronaldo “malu” dengan strategi cerdasnya. Tiga nama lain sudah gugur: Shin Tae-yong, Louis van Gaal, dan Bojan Hodak, karena alasan kontrak atau ketidaksesuaian visi.

Kandidat lain termasuk sosok Eropa dengan pengalaman klub besar, yang bisa bawa disiplin tinggi ke skuad Garuda. Dampaknya? Pelatih baru bakal langsung hadapi tantangan: bangun chemistry dengan pemain naturalisasi seperti Thom Haye, sambil dorong talenta lokal seperti Marselino Ferdinan. Zainudin optimis, ini kesempatan timnas naik kelas, terutama di Piala AFF di mana Indonesia targetkan gelar. Tapi, risiko ada: pelatih asing butuh waktu adaptasi iklim tropis dan gaya bermain agresif pemain Indonesia. Penggemar harap pilihan ini tak lagi gagal, karena setiap jeda bisa berarti poin hilang di kualifikasi. Secara keseluruhan, pemilihan ini jadi cermin komitmen PSSI bangun tim kompetitif, dengan Zainudin sebagai penggerak utama.

Kesimpulan

Keinginan Zainudin Amali untuk secepatnya tunjuk pelatih baru Timnas Indonesia adalah sinyal positif di tengah gejolak sepak bola nasional. Dengan proses transparan yang melibatkan presentasi Exco dan kepercayaan pada Sumardji, PSSI tampak serius hindari jebakan masa lalu. Latar pemecatan Kluivert dan absen FIFA Matchday jadi pengingat betapa krusialnya stabilitas kepelatihan, sementara kandidat seperti Timur Kapadze bawa harapan taktik segar untuk Piala AFF 2026.

Ini bukan sekadar ganti kursi pelatih, tapi langkah strategis menuju mimpi besar: lolos Piala Dunia. Zainudin dan timnya punya beban berat, tapi jika proses berjalan lancar, Garuda bisa terbang lebih tinggi. Penggemar tunggu pengumuman akhir bulan ini, yakin bahwa pilihan tepat akan ubah nasib timnas. Sepak bola Indonesia siap babak baru—lebih cepat, lebih kuat, dan lebih bersatu.

BACA SELENGKAPNYA DI..

Post Comment