Ruben Amorim Percaya Dengan Skill Manuel Ugarte

ruben-amorim-percaya-dengan-skill-manuel-ugarte

Ruben Amorim Percaya Dengan Skill Manuel Ugarte. Di tengah musim Premier League yang semakin ketat pada November 2025, Ruben Amorim kembali menunjukkan keyakinannya pada Manuel Ugarte sebagai pilar tengah lapangan Manchester United. Setelah periode adaptasi yang penuh tantangan, pelatih asal Portugal ini secara terbuka memuji kemampuan gelandang Uruguay berusia 24 tahun itu, menyebutnya sebagai elemen kunci dalam sistem taktiknya. Pernyataan Amorim datang pasca kemenangan tipis atas West Ham, di mana Ugarte tampil solid dengan 12 tekel dan distribusi bola akurat. Meski sempat ada kritik tajam dari sang pelatih, kepercayaan ini menandakan babak baru bagi duo yang pernah bersatu di Sporting Lisbon. Dengan United masih berjuang naik peringkat, peran Ugarte bisa jadi penentu, apalagi saat tim menghadapi jadwal padat hingga akhir tahun. Mari kita bahas lebih dalam dinamika hubungan ini dan bagaimana skill Ugarte mulai bersinar kembali. BERITA BOLA

Latar Belakang Hubungan Amorim dan Ugarte: Dari Lisbon ke Old Trafford: Ruben Amorim Percaya Dengan Skill Manuel Ugarte

Ruben Amorim dan Manuel Ugarte punya ikatan yang terjalin sejak 2021 di Sporting Lisbon, di mana sang pelatih membentuk gelandang muda itu menjadi destroyer lini tengah yang tangguh. Saat itu, Ugarte—baru berusia 20—jadi andalan dengan rata-rata 3,2 tekel per laga dan kemampuan membaca permainan yang matang, membantu Sporting juara liga Portugal. Amorim sering memuji insting defensif Ugarte, yang ia sebut sebagai “senjata rahasia” untuk transisi cepat. Ketika Ugarte pindah ke Paris Saint-Germain pada 2023, performanya sempat naik-turun, tapi Amorim tetap yakin potensinya tak pudar.

Kedatangan Ugarte ke Manchester United pada musim panas 2024, dengan biaya sekitar 50 juta euro, awalnya di bawah arahan pelatih sebelumnya. Namun, ketika Amorim mengambil alih pada akhir 2024, reuni ini terasa alami. Amorim langsung menempatkan Ugarte di posisi holding midfielder dalam formasi 3-4-3 favoritnya, melihatnya sebagai pasangan ideal untuk Kobbie Mainoo. Meski musim pertama penuh gejolak—dengan United finis di papan tengah—Amorim tak pernah ragu. “Dia punya skill yang langka, tinggal adaptasi saja,” ujarnya dalam konferensi pers awal tahun. Hubungan ini tak hanya profesional, tapi juga pribadi; Ugarte pernah bilang Amorim seperti “ayah kedua” yang mendorongnya maksimal. Kini, di November 2025, kepercayaan itu mulai terbayar dengan kontribusi Ugarte di laga-laga krusial.

Kritik Tajam Amorim: Motivasi untuk Bangkit: Ruben Amorim Percaya Dengan Skill Manuel Ugarte

Tak bisa dipungkiri, hubungan Amorim-Ugarte sempat diuji pasca kekalahan memalukan di final Liga Europa melawan Tottenham pada Mei 2025. Dalam rapat tim yang legendaris di Carrington, Amorim tak segan menyindir Ugarte di depan skuad, menyebut performanya “tak dikenali lagi” dibanding era Sporting. Ia menyoroti penurunan work rate—dari 4 tekel per laga menjadi di bawah 2—dan sikap yang terlalu nyaman setelah adaptasi gagal di awal musim. “Kau bukan lagi pemain yang kukenal, yang lapar setiap detik,” katanya, menurut laporan internal. Kritik ini mengejutkan rekan tim, tapi Amorim jelaskan itu bentuk kepercayaan: “Saya bilang begitu karena saya tahu dia bisa lebih baik.”

Ugarte tak ambil hati; malah, ia anggap itu cambuk. Dalam wawancara pasca musim panas, gelandang Uruguay itu bilang, “Kritik dari pelatih yang percaya padaku justru bikin semangat.” Bukti nyatanya terlihat di pramusim 2025, di mana Ugarte tambah intensitas latihan dan fokus pada fisik. Amorim sendiri akui pendekatannya keras tapi adil, mirip saat ia bentuk tim di Sporting. Hasilnya? Ugarte mulai dapat menit lebih banyak, meski bersaing ketat dengan Casemiro yang mulai menua. Kritik ini tak merusak, tapi malah perkuat ikatan—Amorim tetap pertahankan Ugarte di skuad inti, bahkan tolak tawaran pinjaman dari klub Spanyol. Di mata pelatih, skill dasar Ugarte—seperti intersepsi tajam dan passing progresif—masih utuh, tinggal polesan taktik.

Performa Terkini Ugarte: Bukti Kepercayaan Amorim

November 2025 jadi titik balik bagi Ugarte di Manchester United. Dalam lima laga terakhir, ia catatkan rata-rata 2,8 tekel sukses, 1,5 intersepsi, dan akurasi umpan 88 persen—angka yang mirip era keemasan di Sporting. Terutama di kemenangan 2-1 atas West Ham, Ugarte hentikan serangan balik lawan sebanyak empat kali, beri ruang bagi Bruno Fernandes ciptakan peluang. Amorim puji habis-habisan: “Manuel lagi-lagi tunjukkan kenapa saya percaya skillnya. Adaptasi butuh waktu, tapi sekarang dia percaya diri penuh.” Ia sebut Ugarte sebagai “jawaban” untuk dilema lini tengah, terutama saat Casemiro absen karena cedera ringan.

Tak hanya di klub, Ugarte bersinar di timnas Uruguay selama kualifikasi Piala Dunia. Gol assist krusial lawan Peru pada September jadi highlight, di mana ia tunjukkan visi permainan yang Amorim impikan. Pelatih MU itu bilang, “Di level internasional, dia ingatkan saya kenapa kami rekrut dia. Skill defensifnya top, dan sekarang ia tambah kreativitas.” Meski United masih di posisi keenam klasemen, kontribusi Ugarte bantu tim lepas dari zona bawah, dengan clean sheet di dua laga berturut. Jurnalis transfer seperti Fabrizio Romano konfirmasi, Amorim dan manajemen tetap yakin Ugarte tak perlu diganti, meski ada rumor minat dari klub Italia. Kepercayaan ini beri Ugarte ruang berkembang, dan ia balas dengan komitmen: “Saya main untuk Amorim, karena dia lihat potensi yang saya sendiri kadang ragukan.”

Kesimpulan

Kepercayaan Ruben Amorim pada skill Manuel Ugarte bukan sekadar kata-kata, tapi fondasi bangun skuad Manchester United yang lebih tangguh. Dari reuni emosional di Lisbon hingga kritik membangun di Carrington, hubungan ini bukti bahwa kepercayaan sejati lahir dari tantangan. Dengan performa terkini yang solid, Ugarte siap jadi pilar di lini tengah, bantu United kejar target empat besar. Amorim tak salah pilih—ia tahu, di balik adaptasi sulit, ada gelandang kelas dunia yang haus trofi. Bagi penggemar Setan Merah, ini janji cerita sukses: pelatih dan anak asuhnya, bersatu hadapi badai musim dingin. Siapa tahu, akhir tahun ini Ugarte justru jadi bintang yang angkat tim ke puncak.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Post Comment