Liverpool Saat Ini Sedang Terpuruk Dibawah Pimpinan Arne Slot

liverpool-saat-ini-sedang-terpuruk-dibawah-pimpinan-arne-slot

Liverpool Saat Ini Sedang Terpuruk Dibawah Pimpinan Arne Slot. Liverpool FC sedang berada di fase yang sulit di musim 2025/26 ini, di bawah kepemimpinan Arne Slot. Kekalahan telak 3-0 dari Manchester City di Etihad Stadium pada 9 November menjadi pukulan berat, menandai kekalahan kelima dari enam laga Liga Inggris terakhir. Sebagai juara bertahan yang sempat memulai musim dengan kemenangan beruntun, The Reds kini terpuruk di peringkat kedelapan klasemen, tertinggal delapan poin dari pemuncak Arsenal. Slot, yang menggantikan Jurgen Klopp musim panas lalu, kini menghadapi tekanan besar: lini depan mandul, pertahanan rapuh, dan performa tandang yang menyedihkan. Meski pelatih asal Belanda ini tetap tenang, menekankan fokus pada hasil daripada mimpi gelar, gelombang kritik mulai mengalir. Apa yang sebenarnya salah dengan skuad berbakat ini, dan bisakah mereka bangkit sebelum terlambat? Kita bedah lebih dalam. BERITA TERKINI

Awal Musim yang Menjanjikan tapi Rapuh: Liverpool Saat Ini Sedang Terpuruk Dibawah Pimpinan Arne Slot

Musim ini dimulai dengan harapan tinggi bagi Liverpool. Slot membawa filosofi permainan cepat dan pressing tinggi yang mirip Klopp, tapi dengan sentuhan lebih halus di penguasaan bola. Mereka meraih lima kemenangan beruntun di Liga Inggris, termasuk hasil meyakinkan 3-1 atas Aston Villa dan 2-0 lawan tim lemah di awal. Di Liga Champions, kemenangan 2-1 atas Real Madrid di Anfield pada akhir Oktober jadi sorotan, dengan Mohamed Salah dan Darwin Nunez mencetak gol krusial. Statistik awal menjanjikan: penguasaan bola rata-rata 58 persen, 2,4 gol per laga, dan hanya dua kebobolan di empat pekan pertama.

Namun, retakan mulai terlihat sejak September. Kekalahan 1-2 dari Tottenham di kandang jadi peringatan dini, di mana lini tengah gagal mengontrol tempo. Slot bereksperimen dengan rotasi, tapi cedera ringan pada Trent Alexander-Arnold mengganggu ritme. Meski begitu, kemenangan di Piala Liga melawan Southampton 2-1 pada 23 September—enam kemenangan berturut-turut dengan selisih satu gol—memberi ilusi stabilitas. Realitasnya, tim ini bergantung berlebih pada individu seperti Salah, yang sudah cetak 10 gol, sementara lini belakang sering kebobolan dari serangan balik. Awal yang manis ini justru menyembunyikan kelemahan struktural, membuat transisi ke fase padat musim terasa seperti hantaman keras.

Kekalahan Beruntun dan Masalah Performa Tandang: Liverpool Saat Ini Sedang Terpuruk Dibawah Pimpinan Arne Slot

Runtunna buruk Liverpool benar-benar meledak sejak akhir Oktober. Dari enam laga liga terakhir, mereka hanya menang sekali, kalah lima kali, termasuk 0-2 dari Arsenal dan yang terbaru 3-0 lawan Manchester City. Kekalahan di Etihad jadi yang terburuk era Slot: nol tembakan tepat sasaran, penguasaan bola jatuh ke 42 persen, dan pertahanan ambruk di babak kedua dengan tiga gol cepat. Ini pertama kalinya sejak 14 bulan lalu Liverpool gagal cetak gol di laga tandang liga, menandai krisis away yang parah—hanya satu kemenangan dari enam pertandingan luar Anfield musim ini.

Masalah utama ada di transisi dan adaptasi taktik. Slot’s high line sering dieksploitasi lawan cepat, seperti Haaland yang cetak dua gol kemarin. Lini belakang, dipimpin Virgil van Dijk yang mulai menua, kebobolan 12 gol dalam sebulan terakhir, mayoritas dari situasi bola terbuka. Nunez dan Cody Gakpo mandul, dengan konversi peluang hanya 15 persen, sementara pressing tim turun drastis—hanya 12 kali merebut bola di sepertiga akhir per laga, turun dari 18 di awal musim. Faktor jadwal padat juga berperan: tiga laga dalam seminggu sejak November membuat skuad kelelahan, terlihat dari kesalahan individu seperti passing ceroboh Alexis Mac Allister. Ini bukan sekadar nasib buruk; ini sinyal bahwa sistem Slot belum sepenuhnya nyatu dengan skuad veteran ini.

Respons Slot dan Tekanan dari Pengamat

Arne Slot menunjukkan ketenangan khasnya pasca-kekalahan. “Kami harus fokus pada hasil, bukan gelar. Realitasnya, kami tertinggal delapan poin, tapi November masih panjang,” ujarnya dalam konferensi pers kemarin. Ia menolak narasi krisis, menekankan introspeksi internal dan rotasi lebih bijak. Slot juga puji semangat tim, meski akui lini depan butuh variasi lebih dari sekadar umpan panjang. Klub mendukung penuh, dengan rencana belanja Januari untuk bek muda, tapi tekanan dari fans dan pengamat tak terelakkan.

Roy Keane, mantan kapten rival, blak-blakan: “Liverpool sedang krisis, bukan penantang gelar lagi.” Kritik serupa datang dari eks-pemain The Reds, yang sindir performa tandang sebagai “penurunan standar yang memalukan.” Di media sosial, tagar #SlotOut mulai tren, meski minoritas. Slot balas dengan data: timnya masih ciptakan 1,8 peluang besar per laga, tapi finisnya lemah. Ini ujian bagi pelatih 47 tahun ini—sukses di Feyenoord tak cukup; di Liverpool, trofi instan adalah norma. Jika tak bangkit dalam tiga laga mendatang, termasuk lawan tim bawah, posisinya bisa goyah.

Kesimpulan

Liverpool di bawah Arne Slot sedang terpuruk, tapi ini bukan akhir cerita. Dari awal musim manis ke runtunna lima kekalahan, masalah taktikal dan performa tandang jadi biang kerok utama. Slot punya visi jangka panjang, tapi tekanan klasemen dan ekspektasi tinggi menuntut perubahan cepat: perkuat transisi, tingkatkan finishing, dan adaptasi cuaca buruk November. Dengan skuad berbakat seperti Salah dan Van Dijk, The Reds punya potensi balikkan keadaan—mungkin kemenangan tandang krusial bisa jadi titik balik. Sepakbola penuh kejutan, dan bagi tim sebesar Liverpool, satu kekalahan telak takkan hancurkan warisan. Yang penting, Slot dan anak asuhnya belajar cepat; gelar masih dalam jangkauan jika November ini mereka bangkit. Anfield menunggu roar kembali.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Post Comment