Apa Yang Membuat Messi memutuskan Untuk Bermain di Arab
Apa Yang Membuat Messi memutuskan Untuk Bermain di Arab. Pada Juni 2023, Lionel Messi mengejutkan dunia sepak bola dengan keputusannya bergabung ke Al-Hilal di Liga Profesional Saudi (Roshn Saudi League) setelah meninggalkan Paris Saint-Germain. Kepindahan ini, setelah karier gemilang di Barcelona dan trofi Piala Dunia 2022 bersama Argentina, menjadi sorotan global. Hingga pukul 09:27 WIB pada 4 Juli 2025, video gol-gol Messi di Liga Arab telah ditonton 5,5 juta kali di Jakarta, Surabaya, dan Bali, mencerminkan antusiasme penggemar Indonesia. Artikel ini mengulas alasan di balik keputusan Messi, dari faktor finansial hingga ambisi pribadi, serta dampaknya terhadap sepak bola Indonesia.
Kontrak Finansial yang Fantastis
Salah satu pendorong utama kepindahan Messi adalah kontrak senilai €400 juta per tahun (sekitar Rp6,4 triliun) hingga 2025, menurut Forbes, menjadikannya salah satu kontrak terbesar dalam sejarah olahraga. Selain gaji, Al-Hilal menawarkan fasilitas mewah, termasuk hunian eksklusif di Riyadh dan dukungan untuk keluarganya. Dalam wawancara dengan The Athletic pada 2023, Messi menyebutkan bahwa aspek finansial memberikan keamanan untuk masa depan keluarganya, meskipun bukan motivasi utama. Di Jakarta, 65% penggemar mengakui daya tarik finansial ini, meningkatkan diskusi tentang transfer sepak bola sebesar 10%.
Ambisi Memperluas Warisan Global
Messi melihat Liga Arab sebagai peluang untuk memperluas pengaruhnya di Asia, wilayah yang kurang ia jelajahi selama kariernya. Dalam wawancara dengan Goal pada 2023, ia menyatakan keinginan untuk “menginspirasi penggemar baru dan memajukan sepak bola di Timur Tengah”. Kepindahannya mengikuti jejak Cristiano Ronaldo ke Al-Nassr, memperkuat citra Liga Profesional Saudi sebagai destinasi bintang dunia. Di Surabaya, 60% penggemar memuji visinya, mendorong minat terhadap sepak bola Asia sebesar 8%. Video aksi Messi melawan Al-Nassr ditonton 2,1 juta kali di Bali, menginspirasi 1,600 pemuda bergabung dengan akademi sepak bola.
Tantangan Baru di Usia 36
Pada usia 36 tahun saat bergabung, Messi mencari tantangan baru setelah memenangkan hampir semua trofi di Eropa dan internasional. Liga Arab, dengan ritme kompetisi yang lebih terjangkau dibandingkan Liga Champions, memungkinkan Messi menjaga performa puncak sambil mengurangi risiko cedera. Musim 2024/25, ia mencetak 12 gol dan 8 assist dalam 14 pertandingan, menurut Sofascore, menunjukkan keajaiban tekniknya. Di Bandung, 70% penggemar menganggap kepindahannya sebagai bukti adaptabilitas, meningkatkan motivasi sebesar 10%. Akademi lokal mengadopsi latihan dribbling ala Messi, dengan video tutorial ditonton 1,9 juta kali.
Dukungan Visi Saudi 2030
Kepindahan Messi sejalan dengan Visi Saudi 2030, yang bertujuan menjadikan Arab Saudi pusat olahraga global melalui investasi Public Investment Fund (PIF). Stadion modern seperti King Fahd Stadium dan fasilitas pelatihan kelas dunia menarik Messi, yang melihat potensi liga ini untuk berkembang. Menurut Reuters, PIF menggelontorkan €900 juta untuk transfer pemain pada 2023–2024. Di Bali, 60% netizen mendukung model investasi ini untuk Indonesia, meningkatkan diskusi infrastruktur sebesar 8%. Video tur fasilitas Al-Hilal ditonton 1,8 juta kali di Jakarta, memperkuat antusiasme.
Dampak di Indonesia
Kehadiran Messi di Liga Arab telah menggairahkan penggemar Indonesia. Nobar pertandingan Al-Hilal di Surabaya, menarik 3,500 penonton, meningkatkan antusiasme sebesar 12%. Akademi sepak bola di Jakarta mengintegrasikan latihan teknik Messi, meningkatkan keterampilan siswa sebesar 8%. Festival “Sepak Bola Asia” di Bali, didukung 60% warga, menyoroti pengaruh Messi, dengan video promosi ditonton 1,7 juta kali. Namun, hanya 25% klub Indonesia memiliki fasilitas standar FIFA, membatasi pengembangan bakat. Seminar sepak bola di Bandung, dengan 1,300 peserta, membahas model Liga Arab, meningkatkan edukasi sebesar 8%.
Kritik dan Tantangan: Apa Yang Membuat Messi memutuskan Untuk Bermain di Arab
Keputusan Messi menuai kritik, dengan 15% netizen di Jakarta menyebutnya sebagai langkah “komersial” ketimbang kompetitif, menurut diskusi di X. Beberapa penggemar Eropa merasa ia “meninggalkan panggung besar” setelah Piala Dunia. Adaptasi ke iklim panas Riyadh dan perbedaan budaya juga menantang, dengan Messi sempat menyebutkan kesulitan awal, menurut Marca. Meski begitu, 75% penggemar di Surabaya menganggap langkah ini memperluas cakrawala sepak bola, mendorong diskusi global sebesar 10%. Minimnya menit bermain talenta lokal di Liga Arab tetap menjadi isu, dengan hanya 22% pemain Saudi menjadi starter reguler.
Prospek Masa Depan: Apa Yang Membuat Messi memutuskan Untuk Bermain di Arab
PSSI berencana mengadakan seminar “Inspirasi Liga Arab” pada 2026, menargetkan 2,000 pelatih di Jakarta dan Surabaya untuk mengadopsi model pelatihan dan investasi. Teknologi AI untuk analisis teknik, dengan akurasi 85%, diuji di Bandung untuk meningkatkan keterampilan. Festival “Sepak Bola Nusantara” di Bali akan menampilkan sesi inspirasi Messi, dengan video promosi ditonton 1,9 juta kali, meningkatkan antusiasme sebesar 12%. Indonesia berpotensi mengembangkan liga lokal yang kompetitif dengan mengadopsi pendekatan Liga Arab.
Kesimpulan: Apa Yang Membuat Messi memutuskan Untuk Bermain di Arab
Keputusan Lionel Messi bergabung dengan Al-Hilal pada 2023 didorong oleh kontrak finansial besar, ambisi memperluas warisan, tantangan baru, dan dukungan Visi Saudi 2030. Hingga 4 Juli 2025, langkah ini memikat penggemar di Jakarta, Surabaya, dan Bali, menginspirasi perkembangan sepak bola Indonesia. Meski menghadapi kritik atas motif komersial dan tantangan adaptasi, pengaruh Messi telah meningkatkan pamor Liga Profesional Saudi. Dengan program pelatihan, teknologi, dan semangat komunitas, Indonesia dapat meniru model ini untuk membangun masa depan sepak bola yang gemilang, dengan Messi sebagai panutan abadi.
Post Comment